WahanaNews.co | Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut Rusia akan terus menerus menyerang Ukraina hingga kehabisan rudal. Karenanya, dia memperingatkan warga Ukraina untuk mengantisipasi musim dingin dan kegelapan yang brutal pada waktu yang akan datang.
Rusia telah melakukan menembakkan rudal besar-besaran terhadap infrastruktur energi Ukraina, nyaris setiap pekan sejak awal Oktober lalu.
Baca Juga:
Konser Berdarah di Moskow, Pemerintah Rusia Kibarkan Bendera Setengah Tiang
Setiap rentetan serangan memiliki dampak yang lebih besar dari serangan terakhir karena kerusakan parah dan musim dingin yang sangat dingin.
Zelensky dalam pidatonya semalam mengatakan dia memperkirakan serangan baru pekan ini bisa sama buruknya dengan pekan lalu, dan menjadi yang terburuk, sehingga membuat jutaan orang tidak memiliki pemanas, air atau listrik.
"Kami memahami bahwa para teroris sedang merencanakan serangan baru. Kami mengetahui fakta ini, dan selama mereka memiliki misil, sayangnya, mereka tidak akan tenang," kata Zelensky seperti dilansir dari CNA, Selasa (29/11/2022).
Baca Juga:
Bertambah Lagi, Korban Tewas Akibat Teror di Moskow Jadi 93 Orang
Pihak Kyiv mengatakan serangan Rusia menargetkan infrastruktur Ukraina, untuk menyakiti warga sipil, dan menjadikan serangan itu sebagai kejahatan perang. Moskow membantah tuduhan itu, tetapi pekan lalu mengatakan penderitaan tidak akan berakhir kecuali Ukraina menyerah pada tuntutan Rusia.
Adapun di Kyiv, salju turun dan suhu mencapai titik beku saat jutaan orang di Ibu Kota Ukraina berjuang mengatasi kurangnya pasokan listrik dan pemanas sentral yang disebabkan oleh gelombang serangan udara Rusia.
Pemadaman Darurat Unit-unit listrik di beberapa pembangkit listrik harus melakukan pemadaman darurat dan permintaan listrik telah meningkat karena cuaca dingin bersalju. "Begitu penyebab pemadaman darurat dihilangkan, unit akan kembali beroperasi, yang akan mengurangi defisit dalam sistem tenaga dan mengurangi jumlah pembatasan bagi konsumen," katanya.