WahanaNews.co | Regulator
medis Inggris mengungkapkan bahwa dari temuan 30 kasus pembekuan darah usai
vaksinasi Covid-19 produksi AstraZeneca, terdapat tujuh pasien yang tak mampu
bertahan hidup.
Baca Juga:
RI Kirimkan Bantuan 10 Juta Dosis Vaksin Polio ke Afghanistan
Badan Regulator Obat-obatan Inggris (MHRA), seperti dilansir
AFP, telah merilis temuan dan korban fatal tersebut secara resmi dalam sebuah
pernyataan hari ini.
Sebelumnya, pada Kamis (1/4), MHRA menyatakan telah mendapat
22 laporan kasus trombosis sinus vena serebral yakni penyakit pembekuan otak
yang sangat langka. MHRA juga menemukan delapan kasus pembekuan lain terkait
trombosit darah rendah dari total 18,1 juta dosis AstraZeneca yang telah
diberikan ke warga Inggris.
Di satu sisi, sejauh ini tak ada laporan pembekuan darah
dari vaksin Covid-19 produksi Pfizer-BioNTech, meskipun demikian MHRA
menegaskan pihaknya masih terus melakukan pemantauan, menganalisis, dan
mengevaluasi apa yang terjadi.
Baca Juga:
Pemerintah Indonesia Salurkan Hibah Vaksin Polio ke Afganistan
Kepala MHRA June Raine menekankan agar masyarakat tak takut
untuk divaksin, karena demi menekan pandemi Covid-19.
"Publik harus tetap melanjutkan untuk divaksin ketika
mereka telah mendapatkan undangan," kata dia.
Namun, MHRA sejauh ini telah menerapkan skema 'kartu kuning'
untuk mendeteksi efek samping yang dicurigai terkait penggunaan vaksin
AstraZeneca atau faktor lain yakni obat-obatan dan peralatan medis lainnya.