WahanaNews.co | Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman memaparkan update terkini soal hasil whole genome sequencing (WGS) corona SARS-CoV-2. Mereka berhasil melakukan 2.016 sekuens dari total 5.788 sekuens di Indonesia.
WGS merupakan pengurutan keseluruhan genom untuk menentukan urutan DNA lengkap dari suatu genom organisme. Ia dilakukan untuk mengetahui situasi epidemiologi molekuler, karakteristik, dampak pada kesehatan dan pelacakan kasus untuk pencegahan dan penanganan COVID-19.
Baca Juga:
Waspada, Kasus Covid Hari Ini Lampaui Puncak Varian Delta
Hasilnya, mayoritas varian corona di Indonesia saat ini merupakan varian Delta. Lantas bagaimana penyebarannya?
Eijkman menyebut bahwa varian tersebut banyak ditemukan pada kelompok usia 15-29 tahun yang berada pada sampel laki-laki.
"Varian Delta juga lebih banyak ditemukan pada spesimen yang berasal dari kelompok usia 15-29 tahun dan pada sampel laki-laki," dikutip dari Instagram @eijkmaninstitute, Minggu (5/9).
Baca Juga:
Prediksi Kemenkes: Puncak Covid-19 Omicron Lampaui 6 Kali Lipat Varian Delta
Dari penelitian tersebut pada kelompok usia 15-29 yang berada pada sampel laki-laki mencapai 222 sampel, sedangkan pada sampel perempuan mencapai 195 sampe
Hal ini tentunya juga harus diantisipasi. Sebab, vaksin yang beredar saat ini di dunia kebanyakan tak sepenuhnya melidungi manusia dari varian Delta.
Apalagi varian ini telah terbukti meningkatkan risiko perawatan. Dan juga bisa mengurangi efikasi vaksin sampai 10 persen.