WahanaNews.co | Badan
Pengatur Produk Obat dan Kesehatan Inggris (MHRA) mengumumkan telah
mengidentifikasi 30 kasus pembekuan darah langka gegara penggunaan vaksin
Covid-19 AstraZeneca.
Baca Juga:
RI Kirimkan Bantuan 10 Juta Dosis Vaksin Polio ke Afghanistan
MHRA mengatakan telah mendapat 22 laporan kasus trombosis
sinus vena serebral, penyakit pembekuan otak yang sangat langka. MHRA juga
menemukan delapan kasus pembekuan lain terkait trombosit darah rendah dari
total 18,1 juta dosis AstraZeneca yang telah diberikan ke warga Inggris.
Kepada Financial Times dan The Guardian, MHRA mengatakan
bahwa tujuh penerima vaksin AstraZeneca meninggal dunia setelah melaporkan efek
samping pembekuan darah.
Sebelumnya, MHRA hanya melaporkan lima kasus pembekuan darah
selama penggunaan vaksin hasil kolaborasi dengan Universitas Oxford tersebut.
Baca Juga:
Pemerintah Indonesia Salurkan Hibah Vaksin Polio ke Afganistan
Reuters hingga kini belum bisa mengonfirmasi hal itu kepada
MHRA.
Namun, MHRA sejauh ini telah menerapkan skema 'kartu kuning'
untuk mendeteksi efek samping yang dicurigai terkait penggunaan vaksin
AstraZeneca atau faktor lain yakni obat-obatan dan peralatan medis lainnya.
Pernyataan MHRA itu muncul ketika keraguan atas keamanan
vaksin AstraZeneca meningkat. Setidaknya lebih dari selusin negara, terutama di
Eropa, menghentikan penggunaan AstaZeneca setelah Beberapa kasus tersebut
bahkan mengakibatkan penerima vaksin meninggal dunia.