WahanaNews.co | Juru
Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenetrian Kesehatan (Kemenkes), dr. Siti Nadia
Tarmizi, M.Epid menyatakan terjadi penurunan kasus konfirmasi positif Covid
sampai 18% bila dibandingkan dengan pekan sebelumnya.
Adapun penurunan kasus signifikan terutama terjadi di DKI
Jakarta dan Jawa Barat. Namun, provinsi Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah,
Aceh, Gorontalo, dan Bangka Belitung mencatat peningkatan kasus lebih dari 20%
dibandingkan dengan pekan sebelumnya.
Baca Juga:
2 Pasien Covid-19 Meninggal Dunia, Dinkes DKI: Gunakan Masker Lebih Ketat
"Terkait testing rate dan positivity rate merupakan
indikator yang tidak dapat dipisahkan. Dalam hal ini, positivity rate hanya
dapat diinterpretasikan jika target tes menunjukkan surveilans adekuat mencapai
target minimal 1 orang per 1.000 penduduk per pekan" ujar dr. Nadia dalam
keterangan tertulis, Sabtu (14/8/2021).
Secara nasional, testing rate saat ini adalah 3.53 per 1.000
penduduk per pekan dengan positivity rate mingguan sebesar 23.6%. Adapun tren
positivity rate terus menurun di awal Juli 30.1%, dan saat ini menurun hingga
22.5%.
dr. Nadia memaparkan saat ini provinsi yang belum mencapai
target testing, antara lain Aceh, Lampung, Jawa Tengah, Sulawesi Tenggara,
Sulawesi Barat dan Maluku. Untuk itu, pihaknya terus menggalakkan pelacakan
kontak erat.
Baca Juga:
Gejalanya Seperti Alergi, Masyarakat Diminta Waspadai Munculnya Virus Covid Jenis Baru
Pasalnya, upaya tersebut merupakan kunci untuk menemukan
kasus lebih awal sehingga dapat segera diisolasi/karantina dan tidak menyebar.
Dalam pelaksanannya, Kemenkes juga beekrja sama dengan semua pihak, terutama
TNI dan Polri. Pemerintah juga terus mengupayakan peningkatan tracing dengan
memperbaiki sistem aplikasi pencatatan dan pelaporan
"Diharapkan semua daerah dapat meningkatkan dan
mempertahankan testing terutama untuk kasus-kasus suspek dan kontak erat yang
ditemukan," ujarnya.
Sementara itu, Kemenkes menyoroti soal adanya keterlambatan
pelaporan kasus terkonfirmasi, kasus sembuh, maupun kasus meninggal. Terlebih
selama dua bulan terakhir terdapat peningkatan kasus secara nasional.