WahanaNews.co | Menteri Kesehatan (Menkes) Budi
Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya akan menggunakan data Komisi Pemilihan Umum
(KPU) sebagai basis data untuk vaksinasi Covid-19.
Alasannya,
KPU baru saja menggelar Pilkada 2020, sehingga data yang ada masih aktual dengan kondisi
masyarakat di daerah.
Baca Juga:
Katalin Kariko dan Drew Weissman Raih Nobel Kedokteran 2023
Selain
itu, Budi juga menyebut sudah kapok menggunakan data Kementerian Kesehatan yang
tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
"Saya
akan perbaiki strategi vaksinasinya. Supaya tidak salah atau bagaimana. Saya
sudah kapok, saya tidak mau lagi memakai data Kemenkes," ujar Budi,
dikutip dari acara Vaksin dan Kita
yang diselenggarakan Komite Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Jawa
Barat, yang ditayangkan kanal YouTube PRMN
SuCi, Jumat (22/1/2021).
"Saya
ambil datanya KPU. Sudahlah itu, KPU manual kemarin baru pemilihan (Pilkada), itu kayaknya yang paling current. Ambil data KPU base-nya untuk masyarakat,"
lanjutnya.
Baca Juga:
Vaksin Covid-19 Bakal Berbayar, Kemenkes Jawab Ini
Sebelum
menyampaikan hal itu, Budi sempat mengungkapkan pernah diberi data jumlah
puskesmas dan rumah sakit (RS) dari pendataan Kemenkes.
Berdasarkan
data itu, secara agregat disebutkan jumlah total puskesmas dan RS cukup untuk
melaksanakan vaksinasi Covid-19 secara nasional.
"(Disebutkan)
RS pemerintah saja, tidak usah melibatkan pemda, tidak usah bikin dengan RS
swasta cukup. Ah, saya kapok. Saya enggak percaya data nasional," ungkap
Budi.