WahanaNews.co | Pemerintah China memberikan pengakuan mengejutkan bahwa vaksin Covid-19 produksinya kurang efektif, sehingga
berencana memberi campuran tambahan.
Padahal, Indonesia sendiri
mengandalkan vaksin produksi Sinovac
yang berasal dari China. Lantas, bagaimana tanggapan pakar?
Baca Juga:
Katalin Kariko dan Drew Weissman Raih Nobel Kedokteran 2023
Menanggapi hal itu, Kepala Lembaga
Eijkman, Prof Amin Soebandrio, menyebut bahwa penambahan campuran lain pada
vaksin yang sudah ada adalah hal wajar.
Hal itu diupayakan untuk meningkatkan
efikasi suatu vaksin.
"Itu wajar upaya dari pembuat
vaksin untuk tingkatkan efikasinya, itu hal yang wajar," kata Prof Amin, saat Kuliah umum virtual bersama Swiss German University, baru-baru ini.
Baca Juga:
Vaksin Covid-19 Bakal Berbayar, Kemenkes Jawab Ini
Menurut Profesor Mikrobiologi Klinik
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini, syarat
efikasi dari World Health Organization (WHO) adalah 50 persen.
Sementara, perusahaan vaksin asal
China mengklaim efikasinya hanya sebesar 65 persen dibanding klaim vaksin jenis
lain.
"Mungkin itu yang
melatarbelakangi perusahaan itu ingin tingkatkan efikasinya. Efikasi vaksin
bisa ditingkatkan dengan pemberian adjuvan, pemberian secara bersamaan
bahan-bahan tertentu untukk tingkatkan respons imun," tutur Tim Konsorsium
Vaksin Nasional itu.