WahanaNews.co | Walaupun sejumlah kasus Covid-19 varian Omicron cenderung tak bergejala, namun masyarakat tetap dihimbau untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Kita tetap mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dikarenakan Omicron cenderung tidak bergejala," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, dalam webinar Indonesian Congress Symposium on Combating COVID-19 Pandemic without Boundaries secara virtual, Minggu (16/1/2022).
Baca Juga:
Terkait Kasus Korupsi Pengadaan APD, KPK Panggil Sekjen Kemenkes
Nadia menuturkan, meski kasus varian Omicron cenderung tidak bergejala dan menyebabkan gejala ringan pada penderitanya.
Namun ia mengingatkan, hampir seluruh masyarakat dunia dihadapkan pada tantangan munculnya varian Omicron yang penularannya lebih cepat dibandingkan varian Delta.
"Kita tahu gejala yang ditimbulkan cenderung tidak bergejala dan gejalanya sangat ringan, batuk, pilek yang akan bisa hilang dengan sendirinya," katanya.
Baca Juga:
Kepemimpinan Jokowi Selama 9 Tahun Diapresiasi Sejumlah Rektor
Pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Kesehatan, lanjut Nadia, juga terus mendorong pemerintah daerah untuk melakukan penguatan pengujian dan pelacakan kontak untuk segera melokalisasi potensi-potensi terjadinya kluster ataupun lonjakan kasus Covid-19.
Selain itu, kegiatan pengurutan genom menyeluruh (whole genom sequencing) terus diperkuat dan dilakukan untuk melacak keberadaan berbagai varian virus penyebab Covid-19 dan melokalisasi secara cepat bila terjadi kasus Omicron.
Tak hanya protokol kesehatan, target vaksinasi Covid-19, lanjut Nadia, juga harus segera dicapai, yakni tinggal 17 persen pada dosis pertama dan 42 persen pada dosis kedua. [bay]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.