WahanaNews.co | Belum lama ini Polda Metro Jaya
menangkap sedikitnya 6 orang teroris di Jakarta dan sekitarnya. Mereka kedapatan
tengah membuat bom yang siap diledakkan dalam sebuah aksi.
Salah satu tokoh
sentral dalam kelompok ini, yakni Husein Hasni. Polisi juga menyita kartu
anggota FPI atas nama Husein Hasni saat menangkap pria kelahiran 1964 itu
ditangkap Densus 88 di Condet, Jakarta Timur, sehari setelah bom bunuh diri
Katedral Makassar.
Baca Juga:
Tragedi Gaza: 36 Orang Sekeluarga Tewas Dibom Israel Jelang Sahur
Rupanya, peran Husein
dalam kelompok ini cukup penting. Dialah yang mendanai dan memfasilitasi
pembuatan 5 bom aktif dan bahan baku bom lainnya. Bom-bom botol jenis TATP ini
disita saat penangkapan.
Dari hasil
pemeriksaan yang didapat kumparan, Husein pertama kali tergerak untuk membuat
bom dan melakukan aksi setelah peristiwa tewasnya 6 laskar FPI pengawal Rizieq.
Sehari setelah kejadian, dia ke Petamburan untuk memberi dukungan kepada FPI,
organisasi yang sudah dia ikuti sejak 2010.
Di sanalah dia
bertemu dengan tersangka lainnya, yakni Bambang dan Ahmad Junaidi.
Baca Juga:
Usut Ledakan di Markas Brimob Kapolda Jatim Bentuk Tim Khusus
Perkenalan itu terus
berlangsung sampai akhirnya pada Januari 2021, mereka bertemu untuk membahas
soal pembebasan Habib Rizieq yang saat itu ditahan di Polda Metro Jaya.
Pertemuan di rumahnya
di Condet itu dihadiri oleh Bambang, Junaidi, dan Wiloso Jati.
Dalam pertemuan itu,
Bambang mengaku bisa membuat bom. Karena tak kunjung terwujud, Bambang akhirnya
mengajak serta Zulaimi Agus. Bergabungnya Zulaimi memberi perubahan besar dalam
rencana ini.