WahanaNews.co |
Bank Dunia menemukan jika 2/3 dari jumlah pekerjaan di Indonesia berada di
sektor pertanian atau jasa berkualitas rendah (low quality), per 2018.
Ini terkuak dalam laporan
Bank Dunia bertajuk Pathways to
Middle-Class Jobs in Indonesia.
Baca Juga:
Uni Emirat Arab Keluar dari 'Daftar Abu-abu' FATF Setelah Reformasi Sukses
Status kualitas rendah ini
merujuk pada ketidaksesuaian gaji dan benefit
yang didapat dengan beban pekerjaan yang diberikan, atau gaji dan benefit yang didapat tidak dapat
menunjang kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera.
Maria Monica Wihardja, salah
satu kontributor Bank Dunia dalam laporan tersebut, menyebutkan, kebanyakan
status pekerjaan ini disematkan pada para pekerja di sektor informal, seperti
di warung makanan, ritel makanan dan minuman, hingga pengemudi ojek online.
"Kemudian, di tahun
2019, sebanyak 38,2 persen pekerja adalah pemilik usaha, dan 61,8 persennya merupakan
karyawan. Setengah dari pemilik usaha berstatus self-employed, sedangkan 2/3 karyawan bekerja tanpa adanya
kontrak," jelas Monica, dalam peluncuran laporan secara daring, Rabu
(30/6/2021).
Baca Juga:
Simak, 7 Negara Miskin Ini Dulunya Kaya Raya
Secara keseluruhan, 3/4 dari
jumlah pekerjaan di Indonesia berstatus informal.
Produktivitas tenaga kerjanya
juga rendah, tercermin dari biaya tenaga kerja per unit yang tinggi
dibandingkan dengan kawasan Asia Timur lainnya.
Di sisi lain, porsi pekerjaan
berstatus menengah (middle-class)
hanya dinikmati sebagian kecil pekerja di Indonesia.