WahanaNews.co | Gempa yang mengguncang Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), dan sekitarnya pada Jumat (15/1/2021), bukan
kali pertama terjadi.
Deputi Bidang Geofisika Badan
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Muhammad Sadly, mengungkap bahwa gempa itu dipicu oleh aktivitas Sesar Mamuju.
Baca Juga:
BMKG Dorong Langkah Kolaboratif Atasi Perubahan Iklim di WWF 2024
Menurutnya, sesar ini pernah
berguncang pada 1969. Saat itu, kekuatannya pun tak jauh beda dengan
saat ini, yakni berkisar di angka Magnitudo 6,2.
"Kalau di Mamuju itu, berdasarkan pengalaman sebelum-sebelumnya, ada tahun 1969, itu kan sebenarnya
potensinya sudah lepas juga. Tapi maksimal ya samalah seperti yang kemarin itu,
jadi 6,2 (Magnitudo)," kata Sadly kepada wartawan, Jumat
(22/1/2021).
Sadly menjelaskan bahwa sesar di sana
memang tergolong dalam sesar aktif. Di mana potensi gempa bisa kapan saja
terjadi.
Baca Juga:
BMKG: Gelombang Rendah di Merak-Bakauheni Selama Lebaran 2024
"Saya pikir, itulah fenomena alam, ya. Kita pantau terus semua, para ahli juga sudah mengkaji
ya," katanya.
Sadly mengungkap, gempa yang
disebabkan Sesar Mamuju juga pernah memicu tsunami dengan ketinggian sekitar
dua meteran.
"Kalau waktu itu, ada tsunami. Kalau tidak salah itu, dua meter. Saya tidak terlalu ingat, karena sudah lama sekali, tapi ada seperti itu. Tapi, kalau kita lihat, memang di Mamuju kan berbatasan dengan Selat Makassar. Di situ kan memang ada potensi," papar Sadly.