WahanaNews.co | Menteri
Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi akan membuka keran impor beras sebanyak 1
juta ton. Menurut Mendag Lutfi, impor itu bertujuan menutupi kebutuhan, lantaran
stok beras yang dimiliki Bulog mulai menipis.
Baca Juga:
Polisi Bongkar Modus Beras Bulog Diputihkan Jadi Premium, Sudah Terjual 270 Ton
Ia menghitung, Bulog memiliki cadangan beras kurang dari 500
ribu ton. Padahal setidaknya, stok yang harus diamankan perusahaan ini harus di
atas satu juta ton.
"Stok Bulog itu kurang dari 1 juta ton, jadi hitungan
saya stok akhir Bulog yang 800 ribu dikurangi stok impor 300 ribu. Berarti stok
Bulog itu mungkin tidak mencapai 500 ribu ton, ini stok paling rendah dalam
sejarah Bulog," ujar Mendag Lutfi dalam virtual conference, Jumat (19/3).
Kondisi itu, berdasarkan pemantauannya di lapangan, semakin
diperburuk dengan rendahnya penyerapan gabah oleh Bulog bulan ini.
Baca Juga:
BULOG Pastikan Stok Beras Selama Puasa dan Lebaran 2024 Aman
Beberapa hari belakangan Bulog hanya mampu menyerap gabah
dari petani sebesar 85 ribu ton. Situasi ini, menurut Lutfi, disebabkan oleh
basahnya gabah karena memasuki musim penghujan.
"Bulan Maret ini sudah hampir habis, pengadaan Bulog
sampai dua tiga hari kemarin itu hanya 85 ribu (ton). Bayangan saya mereka
harusnya mampu menyerap paling tidak mendekati 400 atau 500 ribu hari
ini," ujarnya.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso justru mengungkapkan
fakta lain. Menurut Buwas, penugasan impor beras tahun ini merupakan instruksi
secara mendadak dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.