WahanaNews.co | Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai, penerapan Global
Network Satellite System (GNSS) di jalan tol perlu dikaji ulang.
Menurut YLKI, hal ini
penting untuk dilakukan guna menghindari potensi terjadinya "produk gagal".
Baca Juga:
Dirjen PKTN: Konsumen Cerdas dan Kritis, Pasar Adil, Transparan, dan Berkelanjutan
Asal
tahu saja, GNSS merupakan teknologi nir sentuh berbasis satelit. Rencananya,
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) akan menerapkan teknologi tersebut dalam waktu
dekat untuk meningkatkan pelayanan dan mengatasi kemacetan di jalan tol.
Meski
begitu, YLKI menilai, terdapat beberapa hal yang perlu dicermati dari rencana
tersebut.
Ketua
Pengurus Harian Umum YLKI,
Tulus Abadi,
bilang, penerapan teknologi GNSS sangat bergantung pada koneksi internet dalam perangkat ponsel pintar milik konsumen.
Baca Juga:
Festival Harkonas 2024: Kemendag Edukasi Anak-Anak Jadi Konsumen Cerdas
Akibatnya,
secara teknis operasional, penerapan teknologi tersebut bisa saja menjadi tidak
efektif apabila koneksi pengguna jalan tol terganggu sewaktu-waktu.
"Bagaimana
kalau internetnya putus karena masuk ke areablank spotatau
paket/pulsa internet konsumen habis? Akibatnya, mobil konsumen tidak bisa di-trackingalias menjadighost vehicle," terang
Tulus,
dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, beberapa waktu lalu.
Di
sisi lain, penerapan model GNSS juga akan terkendala persoalan data kepemilikan
mobil di Korlantas Mabes Polri karena sistemelectronic regident
identification(ERI) yang saat ini belum sepenuhnya beres.