WahanaNews.co | Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, bercerita ke Presiden Joko Widodo alias Jokowi tentang perilaku pengusaha yang dinilai punya banyak jurus dalam
menjalankan usaha, layaknya pencak silat.
Hal tersebut disampaikan Bahlil
terkait kebijakan yang diterapkan pemerintah tentang kewajiban pengusaha untuk
melibatkan UMKM dan koperasi.
Baca Juga:
Pasca Diterjang Gempa, Presiden Jokowi Tinjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat
"Ada yang ngeri-ngeri sedap dengan kebijakan ini. Karena kami akan melayani
pengusaha, tapi pengusaha harus melibatkan anak-anak (pengusaha) di daerah.
Selama ini, pencak silat-nya banyak juga pengusaha ini,"
kata Bahlil, dalam acara Penandatanganan Kerja Sama Dalam Rangka Kemitraan PMA
/PMDN dengan UMKM, Senin (18/1/2021).
Bahlil tidak mempermasalahkan BKPM
disebut kejam dengan kebijakan yang mengharuskan pengusaha, baik dalam maupun luar negeri, untuk
melibatkan UMKM dan koperasi.
Menurut Bahlil, hal ini dilakukan
untuk pemerataan ekonomi di daerah.
Baca Juga:
Jokowi Resmikan Rekonstruksi 147 Bangunan Pascagempa di Sulawesi Barat
"Kalau tunggu pengusaha sadar, ya agak susah-susah. Ini penting kita kembangkan untuk keadilan
sosial," katanya.
Dalam acara itu, Bahlil melaporkan, BKPM sudah memfasilitasi mitra antara 56 usaha besar dan 196
usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Adapun nilai kontrak kerjasamanya itu mencapai sekitar Rp 1,5 triliun.