WahanaNews.co | Corporate
Communications Strategic PT Lion Mentari
Airlines atau Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, menanggapi ramai pemberitaan soal utang perusahaan kepada
sejumlah lessor pesawat.
Total utang maskapai ini disebut-sebut
mencapai US$ 500 juta atau Rp 72 triliun.
Baca Juga:
Biar Gak Ditinggal Pesawat, Ini Syarat dan Tips Naik Penerbangan Dimasa Pandemi
Danang menjelaskan, kini Lion Air
masih terus melakukan pembicaraan dengan seluruh mitra, termasuk lessor.
Hal ini dilakukan untuk mencari jalan keluar
terkait dengan pembayaran utang maskapai tersebut.
Lebih jauh Danang menyebutkan,
menumpuknya nilai utang tersebut karena pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak
tahun lalu.
Baca Juga:
Kemenhub Larang Terbang Boeing 737 MAX 9 Beroperasi, Lion Air Gunakan Armada Lain
Kondisi ini pun dihadapi oleh hampir
seluruh perusahaan penerbangan.
"Hasilnya (diskusi dengan lessor) cukup positif untuk kedua belah
pihak dan kesepakatan itu tentunya akan dilaksanakan," kata Danang, ketika dihubungi wartawan, Jumat (2/7/2021) malam.
Lion Air sebelumnya juga tengah
mempertimbangkan untuk mengembalikan enam pesawat jet penumpang Boeing Co
737-900ER kepada lessor pada bulan
Juli.