WahanaNews.co | Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku tak segan-segan menutup BUMN yang tak memberikan kontribusi kepada negara dan masyarakat.
Bagi Erick, lebih baik jumlah BUMN sedikit namun sehat, ketimbang banyak namun tidak sehat.
Baca Juga:
HUT ke-94 PSSI, Erick Thohir Ungkap Transformasi Sepak Bola Memerlukan Waktu
"Perusahan yang tidak sehat hanya jadi beban negara dan rakyat juga. Kita harus pastikan BUMN sehat dan memberikan kontribusi besar," ujar Erick dalam diskusi bertajuk 'Upaya Erick Thohir Wujudkan BUMN Sehat' di Jakarta, Jumat (29/7/2022).
Untuk itu, Erick menetapkan tiga kriteria utama dalam penutupan BUMN.
Pertama, Erick tak akan membiarkan keberadaan BUMN yang terus menerus menelan kerugian, terlebih BUMN tersebut sudah tidak lagi beroperasi.
Baca Juga:
Erick Thohir Ingatkan BUMN Antisipasi Dampak Ekonomi dan Geopolitik Global
Kedua, BUMN yang terus menerus mendapatkan PNM, namun tidak juga bertumbuh besar.
"Kalau sudah tidak beroperasi ya pasti sudah selesai (ditutup). Perusahaan-perusahaan yang ditutup ini kan sudah tidak berjalan dari 2008 dan tidak dilakukan apa-apa. Saya berpirmsipy kalau sudah tidak aktif, menurut saya kejam kalau dibiarkan karena tidak memberikan kepastian kepada pegawai, suplier dan lain-lain," ucap Erick.
Poin ketiga, penutupan akan dilakukan terhadap BUMN yang jenis usahanya sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini.