WahanaNews.co | Dapak
pandemi COVID-19 sungguh luar biasa. Tak hanya menimbulkan krisis kesehatan di
dunia, sektor ekonomi dunia ikut terdampak parah hingga minus sekitar 3 persen
pada 2020.
Baca Juga:
Terkait Kasus Korupsi Pengadaan APD, KPK Panggil Sekjen Kemenkes
Dalam pidatonya di KTT Informal APEC yang digelar virtual
pada Jumat (16/7) malam, Presiden Jokowi menegaskan pemulihan ekonomi mustahil
dilakukan bila pandemi belum berakhir. Jokowi menyebut pemulihan kesehatan
harus didahulukan sehingga perang melawan COVID-19 bisa segera dimenangkan.
Jokowi mencontohkan langkah yang diambil Indonesia untuk
segera memulihkan kesehatan masyarakat dengan menerapkan PPKM Darurat di
seluruh Jawa-Bali, serta kota-kota yang mengalami lonjakan kasus.
Begitu pula upaya penguatan layanan kesehatan, termasuk
membangun rumah sakit darurat, upaya mencukupi kebutuhan oksigen dan
obat-obatan, serta percepatan vaksinasi nasional.
Baca Juga:
Kepemimpinan Jokowi Selama 9 Tahun Diapresiasi Sejumlah Rektor
"Di dalam konteks vaksin, Presiden menyampaikan bahwa saat
ini sudah lebih 55 juta dosis vaksin telah disuntikkan di Indonesia dan akan
terus diakselerasi di Indonesia. Sejauh ini, Indonesia telah menerima
142.973.880 dosis vaksin baik dalam bentuk curah maupun dalam bentuk vaksin
jadi," ujar Menlu Retno Marsudi dalam keterangannya di Istana Negara, Jakarta,
usai mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut.
Jokowi pun menyampaikan tantangan dunia ke depan masih berat
dan harus diatasi bersama.
"Hanya dengan
solidaritas dan kerja sama dunia akan mampu keluar dari pandemi dan mampu
bangkit bersama," kata Menlu Retno menyampaikan isi pidato Jokowi.