WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai berhasil dalam menjaga stabilitas politik dan demokrasi selama kepemimpinannya. Hal ini yang dinilai jadi salah satu faktor terjaganya stabilitas politik di Indonesia.
"Salah satu yang saya lihat adalah Pak Jokowi memakai pendekatan nilai-nilai ideologi kita, yaitu Pancasila tadi. Untuk bisa kita membangun komunikasi yang tanpa batas tanpa sekat, misalnya sekat-sekat suku, etnis atau golongan,” kata Aktivis Pemuda Nasional Sahat Sinurat di Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan, Jumat (4/2).
Baca Juga:
Jokowi Tinjau Fasilitas dan Layanan Kesahatan di RSUD Mokopido Tolitoli
Dia mengungkapkan, Jokowi mampu membangun komunikasi yang apik ke kalangan elite politik maupun masyarakat sipil. Hal itu dibuktikan dengan kuatnya koalisi serta kepuasan publik yang tinggi di era kepemimpinan Jokowi.
"Artinya ada komunikasi yang baik yang beliau lakukan dengan lintas partai, dengan lintas elemen, baik elemen di dalam pemerintah maupun masyarakat sipil,” ujar Sekretaris Umum GAMKI itu.
Sahat memandang sosok Jokowi merupakan pemimpin yang benar-benar menerapkan politik santun dan berjiwa kesatria. Ia mencontohkan, Jokowi bersedia merangkul lawan politiknya di Pilpres 2019, Prabowo Subianto, untuk membantunya sebagai Menteri Pertahanan RI di Kabinet Indonesia Maju.
Baca Juga:
Jokowi Apresiasi Kemenangan Telak Timnas Indonesia atas Vietnam
"Di 2019 ketika selesai pemilu, beliau (Jokowi) dan Pak Prabowo yang tadinya berseteru bisa bersatu, ini keduanya mempunyai nilai-nilai kenegarawanan. Artinya, boleh kita berbeda ketika berkompetisi, tapi ketika sudah selesai ya akur lagi,” tutupnya. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.