WahanaNews.co| Politikus Golkar yang juga Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengaku dapat kabar, jika Presiden Joko Widodo masih kesulitan memilih Panglima TNI baru sebagai pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto.
Dia menyebut Jokowi sulit menentukan karena ada tiga calon potensial yang kinerjanya bagus.
Baca Juga:
Jokowi Tinjau Fasilitas dan Layanan Kesahatan di RSUD Mokopido Tolitoli
"Kalau figur, semua bagus, semua calon-calon yang kita dengar memang pasti presiden sulit untuk memutuskan karena pertimbangannya banyak dan calon-calonnya bagus-bagus semua," kata Meutya kepada wartawan di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Senin (18/10).
Dia memperkirakan Surat Presiden (Surpres) dari Jokowi dikirim ke DPR awal November mendatang. DPR masih memiliki waktu untuk memproses surpres itu karena Hadi baru memasuki masa pensiun pada akhir November 2021.
"Kurang lebih awal-awal November [2021], begitu yang saya dengar terakhir, dan memang masih ada waktu sampai akhir November prosesnya," kata Meutya.
Baca Juga:
Jokowi Apresiasi Kemenangan Telak Timnas Indonesia atas Vietnam
Dia menegaskan bahwa pergantian Panglima TNI tidak perlu dilakukan secara terburu-buru.
Jokowi sebagai pemegang hak prerogatif jua punya cukup waktu waktu untuk memilih sosok yang tepat untuk dicalonkan menjadi Panglima TNI.
"Jadi saya rasa enggak apa-apa, DPR ini memberikan waktu yang diperlukan oleh Presiden sebagai pemegang prerogatif untuk menentukan Panglima TNI supaya yang terpilih nanti yang terbaik, selama tidak melanggar batasan-batasan aturannya," tutur Meutya.