WahanaNews.co | Menanggapi arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), PT Pertamina (Persero) bekerja sama dengan PT PLN (Persero) langsung menggenjot pelaksanaan proyek Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk mendukung target ketenagalistrikan nasional.
Pembangunan proyek EBT ini meliputi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) hingga Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Baca Juga:
Dorong Transisi Energi, PLN: Teknologi Mempunyai Peran Penting
Pada proyek pengembangan panas bumi, saat ini Pertamina melalui Pertamina Geothermal Energy (PGE) telah mengoperasikan 6 (enam) PLTP dengan total kapasitas sebesar 672 Mega Watt (MW) di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yakni:
WKP Kamojang, Garut Jawa Barat (235 MW), WKP Lahendong, Tomohon Sulawesi Utara (120 MW), WKP Sibayak, Sinabung Sumatra Utara (12 MW), WKP Ulubelu Gunung Way Panas, Lampung (220 MW), WKP Karaha, Tasikmalaya dan Garut Jawa Barat (30 MW) dan WKP Lumut Balai Muara Enim, Sumatra Selatan (55 MW).
Pertamina juga terus menggenjot proyek panas bumi di WKP lainnya dengan target dalam lima tahun ke depan akan meningkat 2 kali lipat menjadi 1.128 Megawatt pada tahun 2026.
Baca Juga:
Gelar Road to PLN Investment Days 2024, PLN Buka Kolaborasi Wujudkan Transisi Energi di Indonesia
“Secara konsisten Pertamina mendukung upaya Pemerintah untuk pengembangan geothermal agar dapat memaksimalkan sumber daya panas bumi di tanah air serta berkontribusi pada ketenagalistrikan nasional,”ungkap Fajriyah Usman, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) di Jakarta, Selasa (23/11).
Proyek pembangkit yang mengandalkan EBT lainnya, Pertamina telah mengoperasikan pembangkit listrik dengan memanfaatkan sumber energi Biogas di wilayah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Simalungun Sumatra Utara.
PLTBg berkapasitas 2,4 MW tersebut merupakan hasil kerja sama pengembangan energi Biogas dengan PT Perkebunan Nusantara III.