WahanaNews.co | Komnas HAM telah bertemu dengan Presiden Jokowi terkait hasil
temuan dan rekomendasi peristiwa tewasnya 6 laskar FPI di Km 50 Tol
Jakarta-Cikampek.
Jokowi meminta seluruh rekomendasi
Komnas HAM ditindaklanjuti.
Baca Juga:
Habib Rizieq Shihab Singgung Nama Ahok dalam Istighosah Kubro PA 212
"Tadi Presiden sesudah bertemu
lama dengan beliau-beliau ini (Komnas HAM), lalu
mengajak saya bicara, yang isinya itu berharap dikawal, agar seluruh rekomendasi yang dibuat oleh Komnas HAM itu
ditindaklanjuti. Tak boleh ada yang disembunyikan," ujar Menko Polhukam, Mahfud MD, dalam jumpa pers di Kantor
Kementerian Polhukam, Jakarta, Kamis (14/1/2021).
Mahfud menuturkan, hasil temuan Komnas
HAM itu akan diungkap di pengadilan terkait peristiwa yang terjadi sebenarnya.
Mahfud juga menyebutkan, berdasarkan
investigasi Komnas HAM, ada kelompok sipil yang membawa senjata api rakitan dan
sajam. Termasuk peristiwa "menunggu" yang
menjadi pemicu penembakan di Km 50.
Baca Juga:
Bahas Normalisasi, Anies: Pembubaran FPI dan HTI Telah Diputuskan dan Disepakati
"Seumpama aparat itu tak
dipancing, tak akan ada pernah terjadi, tapi ada komando 'tunggu', bawa
puter-puter, pepet, tabrak, komando suara rekamannya. Nanti kita ungkap di
pengadilan, dan kita tak akan menutup-nutupi, dan saya
akan memberikan ini ke kepolisian," kata Mahfud.
Sementara itu, Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, mengatakan, Presiden
Jokowi mengapresiasi kinerja dan kesimpulan investigasi terkait Km 50.
Jokowi, kata Taufan, juga memberikan
arahan kepada Kapolri untuk menindaklanjuti rekomendasi Komnas HAM.