Wahananews.co | Istana menyampaikan penjelasan terkait batalnya kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pondok Pesantren Husnul Khotimah, dan beralih mendatangi pondok pesantren lain. Menurut istana pengalihan itu menyesuaikan dengan rute kunjungan kerja Jokowi."Ya itu hanya karena menyesuaikan waktu dan rute saja," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono kepada wartawan, Minggu (5/9/2021).
Heru mengatakan penyesuaian rute ini mempertimbangkan waktu yang terbatas. Heru menepis pembatalan kunjungan Jokowi dikarenakan pemahaman tertentu.
Baca Juga:
Survei LSI: Tingkat Kepuasan Publik pada Jokowi Naik 76,2 Persen
"Karena titik kunker ada 5 lokasi kan sedangkan waktu terbatas," ujar Heru.
Perihal kunker Jokowi di Kuningan ini menuai perhatian setelah pesan singkat Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy beredar. Dalam pesan yang screenshot-nya beredar luas itu, Nuzul Rachdy menyatakan telah berhasil membatalkan kunjungan Presiden Jokowi ke salah satu pondok pesantren di Kuningan.
"Atas perjuangan kita akhirnya kunjungan Presiden Jokowi BATAL berkunjung ke Pondok Pesantren HUSNUL KHOTIMAH dan kunjungannya dialihkan ke Pondok Pesantren MIFTAHUL JANAH Ciloa yang bermazhab sama dengan kita AHLI SUNAH WALJAMAH. Takbir," tulis isi pesan Nuzul, Minggu (5/9).
Baca Juga:
Berantas Judi Online Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Lintas Lembaga
"Alhamdulillah secara diam-diam dua hari ini saya berkomunikasi terus dengan stafnya Gus Yaqut (Kementerian Agama)," sambungnya.
Belum diketahui persis kepada siapa Nuzul mengirimkan pesan tersebut. Yang pasti, akibat beredarnya chat itu, kegaduhan kembali terjadi. Seorang warga bernama Atang diketahui terlibat cekcok dengan Nuzul di gedung DPRD Kuningan. Keduanya bahkan hampir terlibat adu jotos.
Videonya pun ikut beredar luas bersamaan dengan isi pesan Nuzul Rachdy. Diketahui cekcok itu terjadi pada Jumat (3/9/2021) kemarin tepatnya di ruang kerja Nuzul Rachdy.