WahanaNews.co | Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) akan meluncurkan Program Desa Peternakan Terpadu sebagai solusi turunnya Indeks Ketahanan Pangan Global (Global Food Security Index) Tahun 2020.
Program ini merupakan langkah terobosan untuk meningkatkan ketahanan pangan utamanya ketersediaan daging di tanah air.
Baca Juga:
TNI Gelar Gerakan Nasional Ketahanan Pangan di 385 Titik Wilayah Indonesia
“Posisi Indonesia dalam Indeks Ketahanan Pangan Global2020 mengalami penurunan. Bahkan posisi kita jauh di bawah negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, kalah dengan Thailand dan Vietnam,” ujar Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar, di Jakarta, Selasa (2/11/2021).
Abdul Halim yang akrab disapa Gus Halim menjelaskan posisi Indonesia dalam GFSI 2020 berada di posisi 65 dari 113 negara.
Posisi ini menurun dari tahun sebelumnya di peringkat 62. Sedangkan Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam berada di posisi 20, 43, 51, dan 63.
Baca Juga:
Panglima TNI Cek Langsung ke Lapangan, Pastikan Kelancaran Gerakan Nasional Ketahanan Pangan
“Situasi ini tentu harus menjadi perhatian bersama karena bagaimanapun kita mempunyai potensi besar untuk menciptakan ketahanan pangan yang lebih baik,” katanya.
Gus Halim-panggilan akrab Abdul Halim Iskandar-mengungkapkan berdasarkan definisi Food and Agriculture (FAO) terdapat empat pilar dalam ketahanan pangan, yaitu ketersediaan, akses atau keterjangkauan baik secara fisik dan ekonomi, utilisasi atau keragaman (gizi, nutrisi dan keragaman) dan stabilitas atau keberlangsungan.
“Posisi Indonesia dalam Global Food Security Index mengindikasikan belum terpenuhi salah satu atau beberapa pilar dalam ketahanan pangan,” katanya.