WahanaNews.co | Hoaks
terkait Covid-19 dituding menjadi dalang terhambatnya penanganan Covid-19 oleh
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Terhambatnya penanganan Covid-19 ini kemudian disinyalir
berimbas kepada pertumbuhan ekonomi Republik Indonesia yang ditargetkan bisa
mencapai 5,5 persen di tahun depan.
Baca Juga:
Buntut Judi Online, OJK Blokir 5.000 Rekening
Staf Khusus Menkominfo Bidang Digital dan Sumber Daya
Manusia, Dedy Permadi, mencatat hingga saat ini setidaknya ada 1.857 isu hoaks
yang telah teridentifikasi, dengan lebih dari 4.430 konten di media sosial dan
digital.
"Ini sangat berbahaya, karena bisa mengacaukan
pemahaman masyarakat terkait COVID-19, vaksinasi, ekonomi, hingga pelaksanaan
PPKM ini," ujar Dedy dalam diskusi virtual FMB9, Selasa (17/8/2021).
Dia melanjutkan, saat ini vaksinasi menjadi sangat penting
untuk masyarakat maupun pemulihan ekonomi. Jika banyak masyarakat termakan
hoaks vaksinasi, hal ini nantinya mengganggu dan menjadi infodemik.
Baca Juga:
Berantas Judi Online Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Lintas Lembaga
"Ketika masyarakat terpapar hoaks, yang bahaya ini
selain virus juga hoaks, karena ketika itu dipercaya masyarakat, akan
menghambat penanganan COVID-19," jelasnya.
Sebelumnya, dalam Nota Keuangan 2022 Presiden Jokowi
menargetkan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,5 persen di 2022. Hal ini salah
satunya didorong oleh ekonomi digital yang terus meningkat.
Pada tahun 2020, transaksi perdagangan digital tercatat
mencapai Rp 253 triliun. "Nilai ini diperkirakan akan meningkat menjadi Rp
330,7 triliun di tahun 2021," kata Jokowi.