WahanaNews.co | Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengklaim mengantongi sejumlah data terkait lima perekam video digital yang berkaitan dengan kasus penembakan Brigadir J pada hari ini, Selasa (10/8/2022).
Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara menyatakan data tersebut diterima pihaknya saat memeriksa Tim Labfor Polri.
Baca Juga:
Perjalanan Vonis Ferdy Sambo dari Hukuman Mati Jadi Penjara Seumur Hidup
"DVR Kaitannya dengan rekaman CCTV jadi ada lima DVR tadi yang disampaikan infonya, datanya, ke Komnas HAM," kata Beka di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat.
Beka mengatakan pemeriksaan itu berlangsung cukup lama, yakni lebih dari lima jam. Sebab, pihaknya banyak menanyakan detail terkait itu.
"Jam 9.30 pagi kita mulai dan baru, eh maaf jam 10 pagi kita mulai dan baru selesai sekira sepuluh menit yang lalu. Jadi sekitar lima jam," ujar dia.
Baca Juga:
Seluruh Tergugat Tak Hadir, Sidang Gugatan Rp 7,5 M Keluarga Brigadir J Ditunda
"Agak lama karena kami agak detail tanya ke Tim Labfor. Kenapa agak detail? Karena ingin menginformasi banyak hal," imbuhnya.
Sementara itu, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyatakan dalam pemeriksaan itu pihaknya juga mempertanyakan CCTV yang disebut rusak.
"Jadi hasil dari labfor mereka, kita diberitahu metodenya apa, yang rusak apa, kalau ada yang rusak, kami dikasih cukup detil. Itu juga kam bagaimana mereka melakukan proses terhadap DVR," ucap dia.