WahanaNews.co | Anggota Komisi I DPR Fraksi Demokrat Rizki Aulia Rahman membahas ketertarikan Presiden Rusia Vladimir Putin yang ingin membangun nuklir di Indonesia saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung.
Rizki mengatakan kelanjutan tawaran ini menjadi hal yang ini menarik untuk disimak.
Baca Juga:
Rusia Siap-siap Luncurkan Senjata Nuklir ke Luar Angkasa, AS Ketar-ketir
"Tawaran tersebut sangat menarik untuk disimak kelanjutannya. Di tengah maraknya pergeseran sumber energi dunia dari fosil ke sumber alternatif yang berorientasi pada keberlanjutan, energi nuklir bisa menjadi salah satu opsi. Apalagi teknologi energi nuklir di Indonesia sangat tragis keadaannya," ujar Rizki saat dihubungi, Sabtu (2/7/2022).
Rizki mengatakan tawaran Putin juga dapat menjadi penguji untuk melihat respon dunia. Menurutnya dari respon ini lah Indonesia bisa melakukan penilaian untuk mengambil keputusan dalam menindak lanjuti tawaran tersebut.
"Proposal Presiden Putin tersebut juga bisa menguji respons dunia terhadap upaya Rusia melebarkan sayap pengaruh mereka ke negara-negara demokratis, termasuk dalam hal ini Indonesia. Hal ini dapat menimbulkan riak-riak yang belum pernah muncul sebelumnya. Dari sini Indonesia bisa melakukan assessment bagaimana menanggapi tawaran Presiden Putin tersebut," tuturnya.
Baca Juga:
Ribuan Liter Air Radioaktif Dilaporkan Bocor dari PLTN Fukushima Jepang
Meski begitu, Rizki menilai komunikasi terkait pengembangan energi nuklir ini masih jauh dari kenyataan.
Sebab menurut Rizki Indonesia masih memiliki banyak pekerjaan yang perlu diselesaikan, sehingga masih perlu kajian yang lebih nuklir.
Namun demikian, komunikasi yang dilakukan Rusia-Indonesia dalam hal pengembangan energi nuklir ini masih jauh dari kenyataan. Jangankan membuat senjata nuklir, pemerintah Indonesia sekarang saja masih memiliki daftar panjang pekerjaan untuk urusan ToT," tuturnya.