WahanaNews.co | Anggota Komisi III DPR Habiburokhman menyesalkan terjadinya aksi kekerasan yang dialami Ade Armando. Habiburokhman menyebut kekerasan itu dipicu oleh provokator.
"Kami menyesalkan insiden tersebut. Itu menodai aksi mahasiswa yang berjalan tertib. Saya curiga yang mukul provokator dan berharap proses hukum berjalan terhadap para pelaku itu," kata Habiburokhman kepada wartawan, Senin (11/4/2022).
Baca Juga:
Dugaan Ujaran Kebencian Ade Armando soal DIY Mulai Diselidiki Polisi
Waketum Gerindra ini mengatakan dirinya tahu persis kondisi di lokasi. Menurutnya, mahasiswa sudah bubar usai aspirasinya diterima oleh pimpinan DPR. Lalu, kericuhan muncul hingga ada informasi pengeroyokan Ade Armando.
"Tadi saya ada di lokasi, aksi mahasiswa berjalan tertib dan aparat kepolisian juga mengawal dengan baik sampai Pak Kapolri dan Pak Dasco orasi. Namun ketika masa mahasiswa mulai bubar ada sekelompok orang yang mulai memprovokasi. Tak lama kemudian saya dapat info bahwa terjadi pemukulan terhadap Ade Armando," ujarnya.
"Harusnya tidak terjadi bentrokan dan pemukulan karena aspirasi mahasiswa soal penolakan 3 periode sudah diterima," lanjutnya.
Baca Juga:
Bila Tak Bisa Ikuti Aturan, Kaesang Persilakan Ade Armando Keluar dari PSI
Senada dengan Anggota Komisi III Fraksi PKB Rano Al Fath. Dia mengatakan kekerasan dalam bentuk apapun tidak dibenarkan.
"Terkait pengeroyokan Ade Armando, mungkin memang ada sentimen-sentimen tersendiri di masyarakat tapi kekerasan dalam bentuk apapun sangat tidak bisa dibenarkan. Kita sesali terjadinya pengeroyokan itu terlebih sekarang ini bulan Suci Ramadan, harusnya semua pihak bisa menjaga diri dan menahan emosi," ujarnya.
Dia pun meminta agar aparat penegak hukum segera mengusut tuntas kasus pengeroyokan tersebut. Rano mengatakan tindak kekerasan itu mencoreng citra mahasiswa.