WahanaNews.co | Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, mengatakan, dirinya
dan juga banyak pejabat pemerintah kerap menjadi sasaran pemberitaan yang
diplintir, melenceng dari fakta.
"Seharusnya, media mainstream menjaga diri agar tidak
ikut-ikutan menyebar sensasi dan hoaks, agar lebih membuat pemberitaan yang
objektif dan menyejukkan, serta memotivasi masyarakat," ujar Mahfud MD, dalam sesi diskusi Dewan Pers dengan
para pimpinan redaksi media dan asosiasi pers, yang
diselenggarakan secara daring, Rabu (4/8/2021) malam.
Baca Juga:
Soal Dugaan Pemilu Curang, Menko Polhukam: Ikuti Mekanisme MK dan Bawaslu
Dirinya mengerti, dalam penulisan
judul-judul berita, ada teknik yang disebut clickbait untuk membuatnya lebih menarik, sehingga memancing orang untuk meng-click dan membaca.
"Buat saya, itu tidak masalah, sepanjang yang dilakukan tidak mengarahkan pembaca untuk membuat
kesimpulan salah atas judul berita itu. Apalagi kalau judulnya sudah
jelas-jelas salah," ujar Menko Mahfud.
Hadir dalam diskusi ini, selain Menko
Polhukam, adalah Ketua Dewan Pers, M Nuh; para
anggota Dewan Pers; para
ketua asosiasi pers, antara lain AJI, IJTI, PWI, AMSI, SPS; dan para pemimpin redaksi.
Baca Juga:
Hadi Tjahjanto Berencana Meminta Arahan dari Mantan Menko Polhukam
Hadir juga Juru Bicara Wakil Presiden,
Masduki Baidlowi, dan Juru Bicara Menteri BUMN, Arya
Sinulingga.
Dalam diskusi daring, Menko
menyampaikan, informasi yang beredar di publik dalam kondisi pandemi saat ini
semakin mengkhawatirkan.
Informasi palsu atau hoaks merajalela, terutama yang bertebaran di media sosial.