WahanaNews.co | Pandemi virus Corona dan perlambatan ekonomi memukul kinerja emiten
sektor infrastruktur dan turunannya.
Hal tersebut dapat
tercermin dari bagaimana kinerja para emiten dalam mengumpulkan kontrak baru.
Baca Juga:
Identifikasi 12 Korban Kecelakaan Km 58 Tol Japek Tuntas, Ini Daftar Namanya
PT
Waskita Karya Tbk (WSKT), misalnya, hingga
Oktober 2020,
emiten plat merah ini baru berhasil mengumpulkan kontrak baru senilai Rp 15
triliun. Padahal, WSKT menargetkan bisa mengumpulkan Rp 26 triliun pada tahun
ini.
Analis
Sucor Sekuritas,
Joey Faustian,
menilai, dengan keadaan saat ini, dia cenderung konservatif dan melihat kecil
kemungkinan WSKT bisa mencapai target tersebut.
Menurut
Joey, WSKT kemungkinan hanya akan mengumpulkan kontrak baru di kisaran Rp 22
triliun saja.
Baca Juga:
12 Kantong Jenazah Dibawa ke RSUD Buntut Kecelakaan Maut di Tol Cikampek Km 58
Walau
untuk tahun ini kinerja WSKT masih akan terseok-seok, Joey memperkirakan pada
tahun depan prospek WSKT akan berpotensi lebih baik.
Salah
satu katalisnya adalah pembentukansovereign wealth fund(SWF) yang berpotensi
menjadi solusi kebutuhan dana untuk pengembangan infrastruktur Indonesia dan
menarik minat investor asing untuk berinvestasi pada proyek infrastruktur
Indonesia.
Joey
menuturkan, salah satu mandat SWF adalah pembentukan dana stabilisasi untuk
mendukung rencana daur ulang aset.