WahanaNews.co | Tak
lama lagi, hari pemberian suara pada Pemilihan Pilkada Serentak Tahun 2020 digelar.
Untuk itu, koalisi organisasi masyarakat sipil melakukan survei terhadap
anak-anak muda yang akan berpatisipasi sebagai pemilih dalam Pilkada.
Baca Juga:
PDIP Pastikan Siap Kolaborasi dengan Gerindra di Pilkada
Hasilnya, mayoritas anak muda mengetahui adanya Pilkada di
daerahnya namun mereka tidak mengetahui dan tidak yakin mengenai calon-calon
kepala daerahnya.
Survei dari bertajuk Harapan dan Persepsi Anak Muda dan
Pilkada tersebut melibatkan 9.087 responden.
Minimnya pengetahuan mereka akan latar belakang calon kepala
daerah dianggap mengkhawatirkan karena menjadi tanda adanya ketidakpedulian
anak muda.
Baca Juga:
Pilgub Sumut 2024: Golkar dan Gerindra Kompak Tak Usung Edy Rahmayadi
"Hal ini merupakan tanda bahaya, karena dapat
diartikan, anak muda masih kurang peduli dengan calon pemimpin di daerah
mereka," kata Komisaris Warga Muda, Wildanshah dalam keterangan
tertulisnya, Selasa (24/11/2020).
Namun, Wildanshah juga mengungkapkan bisa jadi faktor
lainnya ialah karena adanya calon pemimpin daerah belum mampu menyosialisasikan
dan berinteraksi soal visi dan misinya.
"Atau yang terjadi sebaliknya, calon pemimpin daerah
memang masih begitu berjarak dengan pemuda-pemudi di daerahnya sendiri. Ini
bisa jadi akibat kurangnya interaksi, sosialisasi, kontribusi, dan kolaborasi
antara pemimpin daerah bersama komunitas-komunitas anak muda di
daerahnya," ujarnya.