WahanaNews.co | PT PLN (Persero) menargetkan melakukan ujicobaco-firingbiomassa
pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) miliknya di 30 lokasi hingga akhir tahun
ini.
Direktur Energi Primer
PLN, Rudy Hendra Prastowo, mengatakan bahwa hingga saat ini perseroan telah
melakukan uji cobaco-firingbiomassa di 16 lokasi PLTU.
Baca Juga:
PLN Banten Pastikan Operasional SPKLU Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak Andal
"Akan terus
bertambah dengan target sampai akhir tahun minimal 30 lokasi masuk ke tahap uji
coba," ujar Rudy, dalam FGD Nasional Co-firing Biomassa pada PLTU
secara virtual, Jumat (16/10/2020).
Berikut ini beberapa
PLTU yang telah dilakukan uji cobaco-firingbiomassa, antara lain PLTU Jeranjang (2x25
MW) dengan pelet sampah, PLTU Paiton (2x400 MW) dengan pelet kayu, PLTU Rembang (2x325
MW) dengan pelet kayu, dan PLTU Indramayu (3x330MW) dengan pelet kayu.
Lalu PTLU Tenayan (2x110
MW) dengan cangkang kelapa sawit, PLTU Ketapang (2x10 MW) dengan cangkang kelapa sawit, PLTU Sanggau (2x7 MW)
dengan cangkang kelapa sawit, dan PLTU Belitung (2x16,5 MW) dengan cangkang kelapa sawit.
Baca Juga:
PLN Siapkan 1.299 SPKLU di Banyak Lokasi Mudik, Pengguna Mobil Listrik Tetap Nyaman
Juga PLTU Sanggau (2x7 MW)
dan PLTU Belitung (2x16,5 MW) dengan cangkang kelapa sawit.
Rudy menuturkan, program
co-firing biomassa ini merupakan langkah nyata PLN untuk mendukung pencapaian
target bauran energi baru terbarukan (EBT) 23 persen pada 2025. Dengan
melakukan co-firing di 52 lokasi PLTU perseroan diharapkan dapat membantu
menaikkan bauran EBT sekitar 2 persen.
Selain keberlangsungan
ketersediaan biomassa sebagai feedstock, imbuh Rudy, kesiapan teknologi dan
industri pengolah biomassa juga perlu didorong untuk memastikan kebutuhan
biomassa untuk co-firing terpenuhi dengan baik.