WahanaNews.co | Interkoneksi Sulsel-Sultra serta pembangunan
infrastruktur kelistrikan di Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi bukti PLN meningkatkan perekonomian masyarakat.
Hal ini sekaligus mendorong pertumbuhan
industri, khususnya industri smelter, di wilayah
Sultra.
Baca Juga:
PLN dan Pemkot Operasikan SPKLU Khusus Angkot Berbasis Listrik di Kota Bogor
"Dengan
adanya pembangunan infrastruktur kelistrikan di Sultra dan interkoneksi
Sulsel-Sultra, pastinya PLN siap mendukung pabrik smelter dan industri non-tambang di wilayah Sultra lainnya," kata Manager PLN Unit Induk Pembangkitan & Penyaluran
(UIKL) Sulawesi, Suroso Isnandar, di
Kendari, Sultra, Rabu (11/11/2020).
Tercatat
sedikitnya ada tiga perusahaan yang akan disuplai listrik PLN dalam waktu
singkat.
Ketiganya
adalah PT Ceria Nugraha Indotama (CNI) dengan kapasitas 412 Mega Volt Ampere
(MVA), PT Bintang Smelter Indonesia (BSI) dengan kapasitas 100 MVA, dan PT
Macika Mineral Industri (MMI) kapasitas 5 MVA.
Baca Juga:
PLN dan Kementerian ESDM Cek Kesiapan SPKLU di Banten untuk Kelancaran Layanan Arus Mudik
Selain
itu, ada 11 pelanggan potensial di Sultra dengan total kapasitas 771 MVA.
Di
antaranya, PT Kovalen Mining (Luwu Utara), PT Dimurahkan
Multiguana Sejahtera (Konawe Utara), PT Antam UBPN Sulta (Kolaka), Stargate
Mineral Asia (Konawe Utara), PT Tambang Rejeki Kolaka (Kolaka), PT Lestari
Indometal Eraprima (Konawe Selatan), PT Artha Mining Industri (Bombana), PT
Mahkota Konaweeha (Kendari), PT SBC Prime Metal (Kolaka), PT Toshida Smelter
Indonesia (Kolaka), dan PT Yatoo Mega Smelter Indonesia (Konawe Selatan).
Kesiapan
PLN telah didukung sistem kelistrikan di Sultra sebagai pembangkit yang masuk ke dalam sistem Sulawesi Bagian
Selatan (Sulbagsel).