WahanaNews.co | Pembangunan jaringan
irigasi di proyek food estate atau
lumbung pangan Kalimantan Tengah (Kalteng) mulai berjalan.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaporkan, hingga
Oktober 2020, realisasi program Padat Karya Tunai di bidang Sumber Daya Air
(SDA) telah mencapai Rp 2,68 triliun atau sekitar 85,3 persen dari pagi Rp 3,14
triliun.
Baca Juga:
Dukung Pemda Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Operasikan 2 SPKLU Baru di Kalsel dan Kalteng
Berdasarkan
data terkait progres program Padat Karya Tunai di Kementerian PUPR pada Sabtu (31/10/2020), realisasinya di bidang
SDA tersebut terdiri dari Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi
(P3TGAI) sebesar Rp 1,98 triliun.
P3TGAI
merupakan kegiatan perbaikan jaringan irigasi, rehabilitasi jaringan irigasi, dan peningkatan jaringan irigasi secara partisipatif, yang dilaksanakan oleh kelompok P3A di wilayah
pedesaan.
Kemudian, Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi
dan Rawa, yang
pada Oktober 2020 telah terealisasi Rp 141,1 miliar.
Lalu Operasi dan Pemeliharaan Sungai dan Pantai
sebesar Rp 159,4 miliar, serta Operasi dan Pemeliharaan Air Tanah dan
Air Baku senilai Rp 71,15
miliar.
Baca Juga:
Cerita Bocah Malang 12 Tahun Hendak Lebaran Barsama Ibunya di Kalteng Diwujudkan Polisi Bandara Soetta
Sementara, kegiatan Padat Karya Pembuatan Akuifer Buatan
Simpanan Air Hujan atau ABSAH pada Oktober 2020 terealisasi sebesar Rp 35,30 miliar.
ABSAH
berupa pembangunan infrastruktur penyediaan air baku mandiri yang berfungsi
untuk menampung air hujan dalam tampungan yang disaring dengan media akuifer
buatan dengan menggunakan tenaga masyarakat setempat.
Program
Padat Karya Tunai dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang
melibatkan masyarakat setempat sebagai pelaku pembangunan, khususnya
infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan
teknologi.