WahanaNews.co | Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga menyebut tabiat Menteri Sosial, Tri Rismaharini, yang kerap meluapkan kemarahannya di depan publik merupakan kebiasaan tidak baik.
Jamiluddin menilai, pemimpin yang tidak dapat mengendalikan amarahnya tidak layak menjadi pemimpin.
Baca Juga:
MK Pertimbangkan Menghadirkan Mensos-Menkeu di Sidang Sengketa Pilpres 2024
"Apalagi kalau ia sambil marah-marah mengambil keputusan, tentu akan berbahaya bagi lembaganya," kata Jamiluddin dalam keterangan tertulis, Minggu (3/10/2021).
Menurut Jamiluddin, Presiden Joko Widodo seharusnya mengevaluasi Risma, panggilan Tri Rismaharini, pada posisinya sebagai Menteri Sosial.
Ia menambahkan, saat ada reshuffle kabinet, Risma dapat termasuk ke dalam daftar menteri yang ter-reshuffle.
Baca Juga:
KPM PENA Dapat Pelatihan Menjahit hingga Pengelolaan Keuangan dari Kemensos
"Harapannya, saat ada reshuffle kabinet, selayaknya Risma termasuk di dalamnya. Hal itu semata agar perilaku Risma tidak terus menerus menjadi beban presiden," kata Jamiluddin.
Jamiluddin menganggap, masih banyak calon lain yang memiliki kemampuan jauh lebih baik dari Risma untuk mengurus masalah sosial.
"Masalahnya, apakah Jokowi berani me-resuffle Risma yang sama-sama kader PDIP?" tanya Jamiluddin.