WahanaNews.co | Saat ini Rusia masih memborbardir Ukraina. Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid menilai misi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjembatani perdamaian kedua negara itu tidak gagal.
Hal itu disampaikan Yenny Wahid melalui akun Twitternya @yennywahid, Minggu (3/7/2022). Serangan Rusia tersebut, menurutnya, tak bisa ditafsirkan sebagai kegagalan misi kunjungan Jokowi.
Baca Juga:
Maria Zakharova: AS Penghalang Penyelesaian Konflik Iran-Israel di PBB
"Misi kunjungan presiden @jokowi ke Ukraina-Rusia tidak bisJebolan S2 Harvard Kennedy School of Government ini juga menilai bahwa ada sasaran lain dari pertemuan Jokowi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Salah satunya yakni pengamanan rantai pasokan pangan.
"Dalam pengamatan saya, banyak sasaran lain yang ingin dicapai oleh Presiden selain menghentikan konflik bersenjata, yang tidak kalah pentingnya, misalnya mengamankan rantai pasokan bahan makanan dan energi," ujarnya.
Baca Juga:
Diam-diam Bela Iran, Rusia Kerahkan Kapal dengan Rudal Supersonik
Dia menjelaskan bahwa Indonesia adalah salah satu pengimpor terbesar tepung gandum yang menjadi bahan baku mie instan. Oleh karena itu, dalam pandangannya, Jokowi ingin memperjuangkan agar pasokan gandum dari Ukraina ini bisa keluar ke pasar bebas.
"Nah Presiden @jokowi memperjuangkan agar pasokan gandum dari Ukraina bisa keluar ke pasar bebas termasuk ke Indonesia, agar tidak terjadi kenaikan harga bahan makanan seperti kasus minyak goreng," ungkapnya.
"Termasuk juga pasokan pupuk dari Rusia dan Ukraina, karena ini akan berakibat pada nasib petani," sambungnya.