WahanaNews.co |Tes
wawasan kebangsaan yang membuat 75 pegawai KPK tak lolos, mendapat sorotan mantan
pimpinan KPK, Busyro Muqoddas. Busyro menganggap tes ASN itu merupakan
rangkaian upaya membunuh KPK secara terstruktur, sistematis, dan masif.
Baca Juga:
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho ke Dewas
Sebelumnya, kata Busyro, KPK sudah beberapa kali diserang
dengan isu-isu liar seperti penyidik taliban. Isu taliban terakhir kali muncul
di saat momen revisi UU KPK pada September 2019. Isu itu diduga menyasar
penyidik tertentu.
Kini, kata Busyro, isu taliban terbukti hoaks. Sebab
menurutnya, 8 dari 75 pegawai yang tak lolos tes ASN, merupakan nonmuslim.
"Dari 75 pegawai yang tidak lolos, ada 8 pegawai yang
beragama Nasrani dan Budha. Fakta ini menunjukkan isu taliban sama sekali tidak
pernah ada. Justru isu itu menunjukkan ada radikalisme politik yang dilakukan
imperium buzzer yang selalu mengotori perjalanan bangsa," ujar Busyro
dalam diskusi virtual pada Jumat (7/5).
Baca Juga:
PDIP Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran
Busyro menyebut, isu taliban tersebut dihembuskan kekuatan
imperium buzzer politik yang bekerja sama dengan para koruptor. Tujuannya demi
membentuk opini negatif di masyarakat tentang KPK.
Padahal selama menjadi pimpinan KPK, Busyro bersaksi tidak
ada fanatisme agama yang khusus di kalangan para pegawai.
"Kalau tadi saya katakan ada militan taliban, kuat
dugaan itu program imperium buzzer. Dan saya bersaksi di KPK tidak pernah ada
yang namanya fanatisme kelompok agama mana pun," ucap Busyro yang juga
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini.