WahanaNews.co | Panglima
TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkapkan pihaknya menerjunkan 63 ribu lebih
prajurit TNI dari tiga matra, yakni Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) dan
Angkatan Udara (AU) untuk men-tracing kasus positif COVID-19.
Baca Juga:
Viral Cekcok Pengendara Mengaku Adik Jenderal Berbuntut 2 Laporan ke Polisi
Puluhan ribu prajurit yang ditugaskan sebagai tracer ini
tersebar di seluruh Tanah Air.
"Para babinsa dari tiga matra tersebut akan ditempatkan
di Posko-Posko PPKM Mikro untuk membantu tenaga kesehatan di puskesmas yang ada
di desa dan kelurahan di seluruh Indonesia," kata Hadi, dikutip detikcom
dari keterangan tertulis Puspen TNI, Senin (26/7/2021).
Hal itu diungkapkan Hadi saat meninjau Pelatihan Tracer
Digital bagi Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI AD, Bintara Pembina Potensi
Maritim (Babinpotmar) TNI AL, dan Bintara Pembina Potensi Dirgantara
(Babinpotdirga) TNI AU. Peninjauan itu dilakukan dari Gedung Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB), Jalan Pramuka No. 38 Matraman, Jakarta Timur
(Jaktim).
Baca Juga:
Sopir Toyota Fortuner Arogan dengan Pelat Palsu TNI Dilaporkan ke Bareskrim Polri
Terkait pelatihan tracer ini, jelas Hadi, bertujuan untuk
menyegarkan dan meningkatkan peningkatan kemampuan. Pelatihan juga untuk
meningkatkan rasio pelacakan sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia atau
World Health Organization (WHO).
Hadi menerangkan tracing digital dilakukan lewat sambungan
telepon dengan sasaran orang yang berstatus kontak erat dengan pasien COVID-19.
Hasil dari tracing ini lantas diinput ke aplikasi Silacak Kemenkes.
"Tracing kontak erat merupakan upaya untuk menekan laju
penambahan kasus positif melalui upaya menemukan kasus konfirmasi, kemudian
segera ditangani. Sehingga menghindari terjadinya penularan yang lebih
luas," jelas Hadi.