WahanaNews.co | Berdasarkan pemetaan yang dilakukan oleh Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), terdapat 10 wilayah di Indonesia
yang berpotensi terjadinya gempa dan tsunami.
Wilayah
tersebut yaitu Kepulauan Mentawai, Lampung, Selat Sunda, Banten, Selatan Bali,
Sulawesi Utara, Aceh, Sorong, Matano, dan Lembang.
Baca Juga:
BMKG Dorong Langkah Kolaboratif Atasi Perubahan Iklim di WWF 2024
Koordinator
Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengungkapkan, identifikasi tersebut dihasilkan dari data seismic gap, distribusi spasial b-value, dan zona aktif 2021.
"Seismic gap adalah zona sumber gempa
potensial tetapi sudah lama belum terjadi gempa besar, zona ini diperkirakan
sedang mengakumulasi medan tegangan pada kerak bumi, di mana satu saat nanti akan dilepaskan sebagai gempa
kuat," kata Daryono, dalam keterangannya, Senin (1/2/2021).
Sementara
itu, distribusi spasial b-value
menggambarkan hubungan antara frekuensi dan magnitudo gempa bumi.
Baca Juga:
BMKG: Gelombang Rendah di Merak-Bakauheni Selama Lebaran 2024
Peta b-value dapat menggambarkan sebaran
kawasan yang sudah sering terjadi gempa (nilai b-value tinggi) dan kawasan yang jarang terjadi gempa sehingga
dapat berpotensi terjadi gempa (nilai b-value
rendah).
Selain
itu, duga aktif adalah kluster aktivitas seismisitas yang dapat menjadi
petunjuk terkait aktivitas gempa pembuka (foreshocks).
"Beberapa
gempa besar yang pernah terjadi, beberapa di antaranya didahului oleh munculnya kluster aktivitas gempa
pembuka semacam ini," tambah Daryono.