WahanaNews.co | Ada kesamaan antara ramalan, taruhan, kecerdasan buatan, para bankir investasi, dan kolega Anda soal Piala Dunia, yakni sama-sama berupaya memprediksi juaranya.
Namun, motifnya bermacam-macam. Bandar judi, misalnya, ingin mengeruk uang berlimpah dari para penjudi yang tebakannya salah.
Baca Juga:
Buffon Kembali ke Timnas Italia Setelah Nyatakan Pensiun
Adapun lembaga-lembaga keuangan ingin memperlihatkan keakuratan model-model peramalan yang lazim guna memprediksi pergerakan pasar.
Namun demikian ketidakpastian permainan sepak bola sangat menghambat keakuratan model mereka.
Logika serupa berlaku untuk urusan ramal-meramal yang berbau "mistis", seperti sosok peramal Athos Salome dari Brasil.
Baca Juga:
FIFA Rilis Logo Piala Dunia 2026, Netizen Mengejek Habis-Habisan
Pria ini, yang pernah mengeklaim berhasil meramal pandemi Covid-19 dan invasi Rusia ke Ukraina, menganggap keberhasilan meramal hasil akhir laga sepak bola adalah semacam validasi "kekuatan" mereka.
Dan, jangan lupakan pula kehadiran para pengamat sepak bola--diwakili para pemain dan pelatih--yang diberi tempat oleh media di seluruh dunia menjelang turnamen itu digelar. Tentu saja, tebakan mereka acap kali tidak akurat.
Asosiasi sepak bola dunia, FIFA, memperkirakan lima miliar orang menonton laga-laga yang digelar di Qatar pada tahun ini.