WahanaNews.co | Pelatih Timnas Amerika Serikat, Gregg Berhalter, minta maaf atas kelakuan admin media sosial sepakbola putra Amerika Serikat pada Iran.
Gregg Berhalter memastikan ia dan para pemain Timnas Amerika Serikat sama sekali tidak terlibat dalam penghinaan yang dilakukan admin tersebut.
Baca Juga:
Untuk Ukraina, AS Terus Berupaya Keras Beri Bantuan Pertahanan Udara
Sebelumnya pada Minggu 27 November 2022, akun Twitter Instagram dan Twitter sepakbola putra Amerika Serikat, @usmnt, mengunggah klasemen sementara Grup B Piala Dunia 2022, plus jadwal laga pamungkas yang mempertemukan Amerika Serikat vs Iran.
Selintas, tak ada yang aneh dalam unggahan tersebut. Namun, jika ditelisik lebih dalam, akun @usmnt menghapus lambang yang ada di bendera Iran.Dalam unggahannya, lambang negara Iran yang berbentuk empat bulan sabit dan sebilah pedang tidak disertakan akun tersebut.
Aksi itu dilakukan akun @usmnt sebagai bentuk protes masalah Hak Asasi Manusia (HAM) khususnya kepada perempuan yang tengah terjadi di Iran. Unggahan akun itu pun mendapat sorotan dari jurnalis asal Iran, Holly Dagres.
Baca Juga:
AS Cegah Palestina Gabung PBB, China: Akan Terus Diingat Sejarah
“Akun Twitter dan IG tim sepakbola nasional pria AS (@USMNT) menghapus lambang Republik Islam dari Bendera Iran, jelang laga Amerika Serikat vs Iran,” tulis akun Twitter jurnalis asal Iran, @hdagres.
Kantor berita Iran, Tasnim, pun melakukan protes kepada FIFA. Mereka meminta federasi sepakbola dunia itu untuk menghukum Amerika Serikat, sekaligus menendang Negeri Paman Sam dari Piala Dunia 2022.
“Dengan mengunggah bendera Republik Islam Iran yang terdistorsi di akun resminya, Timnas Amerika Serikat telah melanggar piagam FIFA. Amerika Serikat bisa terkena skorsing 10 pertandingan mengacu kepada hukuman yang berlaku,” tulis kantor berita Tasnim, mengutip dari Sports Illustrated.