WahanaNews.co | Anggota Komisi X DPR, Zainuddin Maliki, mengatakan,
masih ada keluhan terkait
bantuan kuota internet dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud). Keluhan tersebut terkait kuota yang tidak dapat digunakan
seluruhnya.
Anggota
DPR dari fraksi PAN ini menerangkan bahwa keluhan banyak muncul pada kecilnya
kuota umum dibandingkan kuota pembelajaran.
Baca Juga:
Begini Strategi Kemendikbud Atasi Pendidikan di Daerah Tertinggal
"Masih
ada yang mengeluh kalau kuota umum itu sangat kecil, sedangkan kuota
pembelajarannya itu itu terlalu besar. Sementara rujukan aplikasinya untuk
kuota pembelajaran atau rujukan pembelajaran itu banyak yang tidak dikenal atau
kalaupun dikenal kurang familiar sehingga kuotanya menjadi tidak
termanfaatkan," jelasnya saat rapat kerja antara Komisi X DPR RI bersama
Kemendikbud pada Senin (16/11/2020).
Atas
keluhan yang ada di lapangan tersebut, maka Kemendikbud diminta untuk melakukan
evaluasi terhadap penggunaan bantuan kuota internet.
Zainuddin
memberi masukan agar kuota umum yang ada pada bantuan kuota internet dapat
ditambah. Atau menambah platform rujukan pembelajaran yang lebih familiar di
kalangan guru dan siswa.
Baca Juga:
Kemendikbud Sebut Kurikulum Merdeka Pilihan Untuk Pemulihan Pembelajaran Pasca Covid-19
"Kuota
umumnya yang paling dibutuhkan. Sekiranya bisa diubah komposisinya jangan hanya
5 giga bisa di naikkan komposisinya supaya kemudian PJJ yang sudah kita bantu
dengan kuota yang sangat besar ini betul-betul bisa gunakan saya sangat
berharap, apalagi ke depan ini karena Covid-19 diprediksi masih akan berlanjut
ke depan," ungkapnya.
Namun
secara umum Zainuddin menilai adanya bantuan kuota internet sangat membantu
terlaksananya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama masa pandemi Covid-19 bagi
siswa, guru, mahasiswa dan dosen. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.