WahanaNews.co | Pemprov
DKI Jakarta tengah mengkaji rencana pembukaan sekolah tatap muka saat pendemi
Corona. Untuk itu, PDIP DKI meminta grafik penularan COVID-19 dijadikan dasar
untuk memutuskan pembukaan sekolah di Ibu Kota.
Baca Juga:
Jakarta Bakal Punya 15 Kewenangan Khusus Usai Lepas Status Ibu Kota
"Tentunya Pemprov akan mencermati secara detail grafik
penyebaran COVID-19 di DKI, itu sebagai dasar pertimbangan. Kita harapkan
grafik di bulan Juni sudah menurun, minimal landai, sehingga ketika sekolah
dibuka semua perangkat prokes sudah siap," kata Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI
Jakarta, Gembong Warsono kepada wartawan, Sabtu (20/3/2021).
Gembong menyadari target Pemerintah Pusat memulai sekolah
tatap muka adalah bulan Juli, sebab saat itu diperkirakan guru telah menerima vaksin
COVID-19. Namun, Gembong menyebut Pemprov DKI harus melakukan kajian dan
persiapan.
"Target dari pemerintah pusat memang Juli akan dibuka
sekolah tatap muka. Namun demikian untuk membuka sekolah tatap muka memang
diperlukan kajian dan persiapan yang matang," kata dia.
Baca Juga:
Pengamat: Anies Siap Jadi Anak Buah Prabowo jika "Nyagub" Lagi di Jakarta
Gembong menyebut Pemprov DKI butuh waktu dalam melakukan
kajian untuk membuka sekolah. Dia berharap kajian itu memberikan dampak positif
terhadap sekolah.
"Saya kira Pemprov tidak lamban, cuma butuh waktu untuk
melakukan kajian, agar kebijakan membuka sekolah tatap muka tepat dan persiapan
masing-masing sekolah menjadi lebih baik," jelas dia.
Lebih lanjut, Gembong menyebut jika Pemprov DKI membuka
sekolah saat kasus Corona belum landai, dia meminta agar belajar tatap muka
hanya diterapkan di sekolah tingkat atas dan perguruan tinggi (PT).