WahanaNews.co | Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan perkiraan potensi tsunami mencapai lebih dari 20 meter yang terjadi di Pulau Jawa. Namun potensi tersebut belum dapat dipastikan waktunya.
Peneliti BMKG, Daryono mengatakan berdasarkan pemodelan oleh BMKG, jika ada gempa berkekuatan 8,7 skala richter yang menerjang wilayah Pulau Jawa, maka seluruh selatan Jawa akan terdampak.
Baca Juga:
BMKG Dorong Langkah Kolaboratif Atasi Perubahan Iklim di WWF 2024
"Kalau gempa yang terjadi sampai 8,7 sudah kita modelkan apakah pusatnya di Jawa Timur, selatan Jawa di Jakarta, selatan Jawa Barat, selatan Banten, atau Selat Sunda. Hampir seluruh selatan Jawa terlanda," ungkap Daryono, belum lama ini.
Selain itu, dampak terbesar juga akan melanda pada pantai dengan kontur landai, mengingat gelombang tsunami diprediksi akan berukuran sangat tinggi hingga mencapai lebih dari 20 meter. Dengan begitu, pantai yang memiliki tempat terjal berupa tebing akan sedikit lebih aman.
"Tempat-tempat yang pantainya terjal berupa tebing agak aman, tsunami tidak akan merangsek ke daratan," jelasnya.
Baca Juga:
BMKG: Gelombang Rendah di Merak-Bakauheni Selama Lebaran 2024
Daryono menambahkan, jika gempa megathrust berkekuatan 8,7 magnitudo di selatan Banten dan Selat Sunda terjadi, akan berdampak ke Jawa Barat, Lampung, bahkan masuk ke Laut Jawa.
Sementara itu, Institut Teknologi Bandung (ITB) juga memprediksi adanya potensi tsunami dengan tinggi 20 meter di pesisir Pulau Jawa dan sekitarnya.
Kepala Laboratorium Geodesi ITB, Heri Andreas, berdasarkan data Global Navigation Satellite System (GNSS), mengatakan tsunami bisa terjadi karena adanya akumulasi energi di bagian megathrust Selat Sunda hingga pesisir Pulau Jawa.