WahanaNews.co | Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali berulah, dengan membakar sejumlah fasilitas umum, seperti kantor Distrik, Kantor Kas Bank Papua Kiwirok, Puskesmas Kiwirok, Rumah Dokter, Barak Nakes, SD Inpres, Rumah Guru dan Pasar.
Tidak hanya itu, pembakaran juga dilakukan di sejumlah fasilitas pelayanan publik seperti Puskesmas, Perumahan Nakes, Sekolah SD dan SMP, Rumah Guru serta Balai Kampung.
Baca Juga:
6 Wilayah di Sumut Jadi Penyelenggara PON 2024
Aksi beringas KKB membuat banyak pihak khawatir. Apalagi dalam waktu dekat segara digelar perhelatan olahraga nasional Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
Pengamat Militer, Beni Sukadis, menilai ulah KKB beberapa waktu terakhir tidak lain mendapat perhatian dunia internasional. Apalagi di waku bersamaan, Papua sedang mempersiapkan gelaran PON XX.
"Untuk menjawab mengapa serangan ini terjadi, mungkin saja OPM sedang melakukan sabotase atas penyelenggaraan PON di Papua untuk mendapatkan perhatian dunia Internasional," kata Beni saat dihubungi, Kamis (16/9).
Baca Juga:
Banyak Warga Papua Bela Enembe Meski Sudah Jadi Tersangka, Kok Bisa?
Rentetan aksi yang dilakukan kelompok teroris itu sekaligus ingin mengirimkan pesan. Bahwasannya mereka tetap eksis meskipun ragam upaya penindakan dilakukan kepolisian dan TNI.
Menurutnya, salah satu cara untuk memastikan perhelatan PON Papua berlangsung aman dengan melakukan gencatan senjata pada kelompok tersebut. Tetapi hal itu bisa dicapai jika dibarengi langkah super serius dan tegas dari pemerintah pusat.
"Jalan keluar jangka pendek belum ada yang berhasil untuk mengantisipasi serangan OPM ini. Sehingga yang patut dipikirkan bagaimana terjadi gencatan senjata agar PON bisa berjalan sesuai jadwal. Butuh keseriusan dan kebijakan dari pemerintah pusat untuk melakukan gencatan senjata sementara yakni dengan menawarkan suatu resolusi konflik (upaya damai sebagai tujuan) dalam jangka Panjang. Tanpa solusi jangka Panjang itu maka situasi Papua akan semakin sulit diatasi," ujarnya.