WahanaNews.co | Memiliki jumlah massa yang sangat besar juga loyalitas yang tak diragukan lagi, tidak mengherankan kelompok die hard Joko Widodo alias Jokowi akan menjadi perebutan di arena pemilihan selanjutnya.
Lalu, ke mana gelombang besar dukungan dari para barisan sukarelawan itu akan mengalir setelah sang idola, Jokowi, tak lagi maju di arena pemilihan?
Baca Juga:
Sukses Cetak Hattrick dalam Kontestasi Pilpres, Martabat Siap Kawal Agenda Keberlanjutan
Seperti yang terhimpun dalam data Direktorat Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 setidaknya ada lebih dari 1.800 kelompok yang terdaftar sebagai sukarelawan politik untuk pasangan calon presiden ini.
Kelompok pemenangan tersebut basisnya tersebar di daerah-daerah se-Indonesia dan terbentuk dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari kalangan pengusaha, milenial, emak-emak, hingga komunitas kedaerahan dan kelompok kesenian.
Dua kali berhasil mengantarkan Joko Widodo naik takhta menjadi presiden, tentulah dukungan dan loyalitas tim pemenangan ini tak diragukan lagi.
Baca Juga:
Ini Pesan Jokowi ke Prabowo-Gibran
Komunitas pendukung Jokowi memang dikenal mampu menembus sekat-sekat sosial di masyarakat.
Figur Jokowi yang dapat menyentuh ke semua kalangan dalam keragaman kondisi menumbuhkan banyak simpati dan memunculkan sukarelawan politik yang mendukungnya, bahkan sejak dari menjabat Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta.
Sebuah artikel analisis bertajuk Jokowi’s Supporters are Doubt The ’Indonesian Obama’ oleh Amalinda Savirani (2015), mengungkapkan, setidaknya para sukarelawan pendukung Jokowi ini dapat dibagi dalam tiga kelompok.