WahanaNews.co | Ketua DPP Partai Bulan Bintang (PBB), Randy Bagasyudha, merespons serangan bertubi-tubi yang diarahkan ke politikus Partai Demokrat pada ketum PBB, Yusril Ihza Mahendra.
Randy menilai tuduhan para kader Demokrat tak beralasan mengingat Yusril hanya berperan sebagai seorang kuasa hukum profesional yang membantu menangani perkara kliennya.
Baca Juga:
Tindakan Veto AS Atas Keanggotaan Palestina di PBB, Kemlu RI: Khianati Perdamaian
Sikap Demokrat yang seperti ini pun dinilai Randy jelas berseberangan dengan sikap petinggi Demokrat yang juga Presiden Keenam Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dikenal kalem dan tidak gegabah dalam mengambil tindakan.
"Melihat respons dari PD (Partai Demokrat) yang baper dan gagap dengan membabi buta menyerang Prof Yusril hingga urusan pribadi hanya karena menjadi lawyer bagi 4 orang kader Demokrat yang dipecat dan merasa dizalimi menunjukkan ketidakpedean dan nalar yang tak jalan," ujar Randy melalui keterangan tertulisnya, Minggu (26/9).
"Hal ini tentu membingungkan melihat karakter Pak SBY yang biasanya tenang dan penuh pertimbangan. Namun, sekarang terlihat gagap dan baper," sambungnya.
Baca Juga:
Antonio Guterres PBB Kutuk Siklus Pembalasan Israel-Iran, Imbau Pencegahan Eskalasi
Sejumlah pengurus Demokrat menyerang Yusril karena bersedia menjadi kuasa hukum Demokrat kubu Moeldoko. Yusril menegaskan memilih menjadi kuasa hukum mereka karena ingin membela hak-hak politik.
PBB juga heran karena serangan kader Demokrat bukan pada substansi masalah. Lebih pada sosok Yusril yang membela kubu Moeldoko.
"Anehnya dan baru pertama kita lihat serangan justru diarahkan kepada sosok lawyer bukan kepada sosok pemohon apalagi bicara mengenai isi permohonannya. Aneh kan?" ucap Randy.