WahanaNews.co | Ketua Umum Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (KLB)
Sibolangit, Deli Serdang, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, menyindir
orang-orang yang berpolitik dengan cara mencari perhatian, membonceng pihak
kanan dan kiri, kemudian mengorbankan jiwa nasionalisme dan Pancasila, tapi
tidak pernah digubris oleh orang lain.
Hal tersebut dilontarkan Moeldoko
menjawab pertanyaan sejumlah kalangan militer terkait langkahnya di Demokrat, lewat akun YouTube pribadinya.
Baca Juga:
Partai Demokrat Menegaskan Penolakan Terhadap Usulan Hak Angket DPR RI
"Ada orang-orang yang berpolitik
dengan cara-cara mencari perhatian dan membonceng kanan kiri, mengorbankan jiwa
nasionalismenya, jiwa Pancasilanya. Padahal, tidak ada yang
menggubrisnya," kata Moeldoko, menjawab pertanyaan itu, Selasa (30/3/2021).
Pernyataan Moeldoko itu menjawab
sebuah pertanyaan dalam rekaman YouTube itu: "Ada
kalangan militer yang mempertanyakan langkah Anda di
Demokrat. Bagaimana Anda menyikapinya?"
Tak dijelaskan, siapa dan
kapan kalangan militer yang melontarkan pertanyaan itu kepada Moeldoko.
Baca Juga:
Analisis Pengamat soal AHY yang Kini Sanjung Puja IKN
Moeldoko menjawab dengan menegaskan
bahwa dirinya tidak pernah bersikap membonceng "kiri-kanan", bahkan mengorbankan jiwa nasionalisme, dan Pancasila.
Ia juga membantah telah mengemis untuk
mendapatkan pangkat dan jabatan, apalagi menggadaikan yang selama ini
diperjuangkannya.
Mantan Panglima TNI itu pun menegaskan
sikapnya selalu konsisten.