WahanaNews.co | Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan
(Menko Polhukam), Mahfud
MD, merespons pernyataan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang meminta dirinya untuk ikut bertanggungjawab terkait dampak
kerumunan Muhammad Rizieq Shihab (MRS).
Dalam
pernyataanya setelah menjalani pemeriksaan di Polda Jabar, Rabu (16/12/2020),
Kang Emil, sapaan akrabnya, menyebut pernyataan Mahfud MD yang mengizinkan
penjemputan Rizieq Shihab menjadi
penyebab terjadinya kerumunan dan berbagai kekisruhan lainnya.
Baca Juga:
Analis: Bebasnya Rizieq Bisa Jadi Bara Politik 2024
"Menurut
saya, semua kekisruhan yang berlarut-larut ini dimulai
sejak adanya statement dari
Pak Mahfud di mana penjemputan HRS ini diizinkan," ujarnya.
Menurut
Emil, pernyataan yang disampaikan Mahfud MD terkait penjemputan MRS di Bandara boleh dilakukan asal tertib, menjadi pemicu terjadinya kerumunan yang tidak
terkendali di Bandara.
"Di
situlah menjadi tafsir dari ribuan orang yang datang ke bandara, 'selama tertib dan damai boleh', sehingga terjadi
kerumunan yang luar biasa."
Baca Juga:
Habib Rizieq Bebas Bersyarat, Apa Artinya?
"Nah,
sehingga ada tafsir, ini
seolah-lah diskresi dari Pak Mahfud kepada PSBB di Jakarta, di Jabar, dan lain sebagainya," kata Ridwan Kamil.
Emil pun
menganggap bahwa Mahfud MD harus ikut bertanggung jawab, seperti kepala daerah
lain yang sudah dimintai keterangan oleh Polisi.
"Dalam
Islam, adil itu adalah mempatkan sesuatu sesuai tempatnya.
Jadi, beliau harus bertanggung jawab, tidak hanya kami, kepala daeah, yang
dimintai klarifikasinya. Jadi, semua punya peran yang perlu
diklarifikasi," ucapnya.