WahanaNews.co|Presiden Joko Widodo alias Jokowi
lebih memilih kunjungan kerja (kunker) ke Jawa Tengah daripada menghadiri
pengukuhan jabatan profesor Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Jokowi hanya mengirim ucapan selamat kepada Megawati
melalui video.
Baca Juga:
Kubu Ganjar Tegaskan Tak Tertarik Dukungan FPI dan PA 212
Dalam pengukuhan itu, Megawati didampingi Menteri
Pertahanan, Prabowo Subianto.
Prabowo bahkan duduk berdampingan dengan Puan
Maharani.
Menurut pengamat komunikasi politik Universitas Esa
Unggul, M Jamiluddin Ritonga, peristiwa tersebut tentu menimbulkan spekulasi,
Jokowi terkesan tidak melihat pengukuhan Megawati urgen untuk dihadiri.
Baca Juga:
SBY Minta Petunjuk Prabowo Terkait Hambalang
Jokowi lebih memilih kunker ke Jawa Tengah yang
didampingi Ganjar Pranowo.
"Keakraban Jokowi dan Ganjar dalam kunker
tersebut juga mengindikasikan adanya kubu-kubuan di PDIP. Di sini, Jokowi
memberi sinyal Ganjar menjadi bagian dari gerbongnya," ujar Jamiluddin,
Sabtu (12/6/2021).
Setidaknya, Jokowi secara indirect ingin menyatakan, Ganjar kader PDIP yang layak
dipertimbangkan untuk turut dalam kontestasi Pilpres 2024.
Sinyal ini diharapkan dapat ditangkap Megawati.
Di sisi lain, makin akrabnya Megawati dan Prabowo juga
memberi sinyal, koalisi PDIP dan Gerindra pada Pilpres 2024 hanya tinggal
menunggu waktu saja.
Megawati dan Prabowo tampaknya sudah ada kesepahaman
dalam menata Indonesia.
Hal ini menumbuhkan saling percaya yang kuat di antara
mereka.
Koalisi itu tampaknya akan bermuara pada pengusungan
duet Prabowo dan Puan Maharani pada Pilpres 2024.
Sinyal itu diperkuat ketika keduanya duduk
berdampingan saat menghadiri sidang Senat di Universitas Pertahanan (Unhan).
Pasangan Prabowo-Puan tampaknya akan kompetitif,
karena akan didukung mesin politik yang solid.
PDIP dan Gerindra dikenal punya kader militan yang
setiap saat dapat digerakkan untuk memenangkan duet Prabowo-Puan bila nantinya
jadi diusung.
Masalahnya, apakah rencana duet Prabowo-Puan berjalan
mulus?
Tentunya sangat bergantung kepada Megawati untuk
meyakinkan kubu-kubu yang ada di PDIP.
Setidaknya, Megawati dapat mengkomunikasikan hal itu
kepada Jokowi, yang terkesan berpihak kepada Ganjar.
Kalau ada kesepahaman kedua tokoh ini, maka muluslah
pengusungan Prabowo-Puan pada Pilpres 2024.
Namun, melihat kedekatan Megawati dan Prabowo,
tampaknya Mega akan keukeuh
menduetkan Prabowo-Puan.
Mega akan tetap mendahulukan trah Soekarno daripada
kader PDIP lainnya. [dhn]