WahanaNews.co | Mantan Wakil Presiden, Jusuf
Kalla, mengatakan, sikap kompromi merupakan bagian dari seni dalam
berpolitik.
"Kalau
dalam politik, kompromi itu seninya. Bagaimana berkompromi, bagaimana mencapai
hasil dengan kompromi. The art of politic,"
ujar Kalla, dalam wawancara dengan Pemimpin Redaksi Kompas.com,Wisnu Nugroho, di kanal YouTube Kompas.com, Senin (22/2/2021).
Baca Juga:
Heboh Pernyataannya Menyindir Zakat, Pendeta Gilbert ke Kantor MUI
Kalla
menyebut, berbagai pihak yang berbeda pandangan bisa mencapai tujuan bersama
melalui kompromi.
Tujuan
bersama itu dicapai melalui proses negosiasi antarpihak yang kompromistis.
Dengan
demikian, kompromi dapat menjadi penentu supaya para pihak bisa mencapai
tujuannya.
Baca Juga:
Pendeta Gilbert Lecehkan Zakat dan Salat, Jusuf Kalla: Islam itu Pemaaf
Ia
mencontohkan, sikap kompromi yang terjadi dalam konflik di Afghanistan. Konflik yang begitu lama terjadi
antara PemerintahAfghanistan dan kelompok Taliban.
Namun,
menurut Kalla, kedua pihak berkompromi dengan tujuan mengakhiri konflik. Maka, terjadilah negosiasi untuk
menciptakan perdamaian.
"Ya
menerima kepentingannya terjaga, sepertiAfghanistan bagaimana pemerintah
itu tetap bisa menjalankan pemerintahannya," kata Kalla.